8 KEBIASAAN BURUK BAGI JANTUNG
Siapa yang tak ingin punya jantung sehat? Tapi nyatanya jumlah
penderita penyakit jantung semakin lama semakin meningkat, dan bahkan semakin
muda usia. Dan tahukah Anda bahwa banyak kebiasaan yang kita anggap remeh tapi malah
berbahaya bagi jantung Anda?1. Terlalu banyak duduk
Menonton TV berjam-jam mungkin menyenangkan. Namun duduk dalam waktu panjang ternyata memperbesar resiko terjadi serangan jantung. Kenapa? “Kurang gerak akan mempengaruhi kadar lemak dan gula, membuat kita kelebihan kalori, dan membuat tekanan darah meningkat, karena pada prinsipnya olahraga atau gerak akan menurunkan tekanan darah yang meningkat dan kalori berlebihan penyumbang terbesar terjadinya penyakit jantung,” jelas dr.Winarto,SpJP, FIHA, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Pondok Indah – Puri Indah.
2. Tidak menjaga kebersihan gigi
Kebersihan gigi yang tidak terjaga akan memicu ‘periodontitis’ , yaitu infeksi pada jaringan penyangga gigi. “Peradangan akan membuat plak kolesterol yang sudah ada, pecah. Bekuan trombosit akan menggumpal dan menyebabkan aliran darah tersumbat,” papar dr. Winarto.
3. Berolahraga
Ah yang benar, masa olahraga buruk bagi jantung? Mungkin itu yang tecetus di benak Anda. Berolahraga tentunya baik bagi kesehatan, termasuk kesehatan jantung, karena menurunkan kadar kolestrol. Namun, olahraga berlenihan terlalu keras intensitasnya akan memperbesar resiko sudden death atau kematian mendadak. Dr. Winarto menjelaskan, “jantung itu berupa otot”. Bila kita melakukan olahraga berlebihan,otomatis jantung akan menebal. Itu yang disebut hypertrophy. Hypertrophy akan menimbulkan jaringan ikat yang menyebabkan aritmia atau denyut jantung tidak normal sehingga menyebabkan sudden death.” Melakukan olahraga secara teratur dengan intensitas normal akan lebih baik bagi kesehatan jantung.
4. Tidak pernah deteksi dini
Deteksi kesehatan akan berkala banyak manfaatnya, terutama untuk menghindari penyakit jantung. “Lakukan medical check up berkala sejak dini, terutama bila anda memiliki faktor resiko tinggi.” Temui dokter Anda, ketahui tekanan darah tinggi Anda, jadi anda akan segera tahu bila ada yang “salah” atau dapat “mengerem” sebelum penyakit jantung terlanjur menghampiri,”.
5. Merokok (atau bergaul dengan perokok!)
Merokok biasanya dikaitkan dengan kanker dan penyakit pernapasan. Meski begitu, tetap saja masih banyak orang yang merokok. Selain kanker dan masalah pernapasan, merokok juga berbahaya bagi kesehatan jantung. Dan ternyata, menjadi perokok pasif juga berbahaya bagi kesehatan jantung! Nikotin pada rokok akan mengurangi kadar oksigen dalam jantung, meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, meningkatkan resiko penggumpalan darah, serta merusak dinding pembuluh darah. Akibatnya jantung harus bekerja ekstra. Karbon dioksida di dalam asap rokok juga akan mengambil alih sebagian porsi oksigen dalam darah. Akibatnya, tekanan darah naik karena jantung harus memompa lebih keras untuk mendapatkan suplai oksigen yang cukup ke seluruh tubuh. “Perokok pasif akan menjadi korban kerena kita masih sulit mendapatkan lingkungan yang bebas asap rokok,” sesal dr. Winarto.
6. Pola makan dengan garam
Konsumsi makanan tinggi garam, gula , dan lemak dalam jangka panjang berbahaya bagi kesehatan. Konsumsi garam berlebihan juga dapat menyebabkan hipertensi karena menyempitnya pembuluh darah yang diakibatkan oleh pengendapan kalsium dan kolestrol di dinding pembuluh darah. Konsentrasi darah yang kental karena tinggi natrium mengakibatkan aliran darah kurang lancar dan menghambat suplai makanan serta oksigen ke sel tubuh. “Akibatnya jantung harus bergerak dan bekerja lebih keras lalu tekanan darah meninggi, dan nantinya bisa menyebabkan serangan jantung,” tambah dr. Winarto.
7. Tidak menjaga berat badan
Kelebihan berat badan dapat mengakibatkan metabolic syndrome – peningkatan kadar kolestrol LDL, trigliserda, gula darah, tekanan darah, dan penurunan kadar kolestrol HDL – yang meningkatkan resiko penyakit jantung coroner. “Usahakan menjaga berat badan dikisaran ideal. Lingkar pinggang juga perlu diperhatikan, bukan hanya berat timbangan,” saran dr. winarto.
8. Pola diet yang salah
Menghindari obesitas untuk menjauhkan penyakit jantung jangan diartikan denagn melakukan pola diet asal-asalan. Berat badan ideal sebaiknya didapatkan dari pola makan yang sesuai dengan kalori yang dibutuhkan untuk beraktifitas, didukung dengan olahraga. Obat-obatan penurun berat badan biasanya mempercepat metabolik yang memacu denyut jantung. Diet ketat akan menyebabkan kadar elektrolit dalam tubuh menjadi kacau dan memicu aritmia jantung sehingga dapat memicu sudden death. Diet tinggi protein juga tidak dianjurkan karena akan meningkatkan LDL kolestrol yang memicu aterosklerosis. “Cobalah diet Mediteranian : konsumsi banyak buah dan sayur karena banyak mengandung potassium dan kalium ini akan mencegah terjadinya aritmia dan menurnkan tekanan darah,” imbuh dr. winarto.
0 komentar:
Posting Komentar