Cari Produk

Paling Banyak Dilihat

Jam Sekarang

Submenu Section

Slider Section

Layla dan Majenun Kisah Sedih Antara Sepasang Kekasih



Layla dan Mejnun
Kisah Sedih Antara Sepasang Kekasih




Qays ibn al-Mulawwah masih bocah ingusan ketika ia pertama kali bertemu Layla Al-Aamiriya di sekolah. Namun,ia bisa merasakan bahwa cinta telah menyapa. Qays jatuh hati pada Layla!
            Sebagai orang yang puitis,Qays menyatakan perasaannya kepada Layla dengan menulis puisi-puisi cinta dan membacanya keras-keras di jalanan. Dia juga mengalami kesulitan belajar karena yang dipikirkan hanya Layla,Layla,dan Layla. Tak lama orang-orang mulai memanggil Qays dengan julukan “Majnun”, yang artinya “orang gila.” Ya, dia memang dibuat gila oleh cinta.
            Setelah dewasa,Qays yang kini bernama Majnun memberanikan diri untuk menghadap ayah Layla untuk mempersunting putrinya. Lamaran Majnun ditolak mentah-mentah. Ayah Layla tahu reputasi Majnun sebagai “orang gila” dan tidak mau putrinya menikahi pemuda seperti itu. Kepada Majnun,ia mengatakan  bahwa Layla sudah dijodohkan dengan pria lain dari desa tetangga.
            Mendengar ini,Majnun begitu sedih sampai-sampai ia memutuskan untuk melarikan diri dari rumah dan hidup menyendiri di alam liar di gurun pasir,ditemani hewan-hewan . Di alam liar ini lah,Majnun menghabiskan hari-harinya dengan menulis puisi-puisi cinta nan indah untuk kekasih hatinya.
                                                                                                                                             
Sebenarnya, Layla pun jatuh hati
Kepada Majnun,tapi ia tidak kuasa untuk mengambil keputusan sendiri. Sebagai anak yang patuh,Layla menurut saja saat dipaksa menikahi pria lebih tua yang dipilihkan orang tuanya.
            Kabar pernikahan Layla sampai ke Majnun,yang semakin memantapkan diri untuk hidup sendirian di padang gurun dan tak akan lagi pulang ke rumah,meski ayah dan ibunya amat merindukannya. Bahkan,kedua orangtua Majnun yang berdoa setiap hari agar putra mereka pulang selalu meninggalkan makanan di halaman rumah dengan harapan Majnun akan kembali dari gurun.
            Para musafir yang melintasi padang gurun kerap menceritakan tentang ”penampakan” Majnun,pemuda gila yang mengembara sendirian di gurun pasir dan suka membaca puisi atau menulis di pasir dengan tongkat. Namun,karena tak sampai hati mengusik pemuda itu,mereka membiarkannya larut dalam kegalauan.
Beberapa tahun kemudian,orangtua
Majnun meninggal dunia. Layla ingin menyampaikan kabar duka itu kepada Majnun, tapi bagaimana caranya?
            Suatu hari,wanita itu bertemu seorang lalaki tua yang mengklaim bahwa ia telah melihat sosok Majnun saat berkelana melintasi gurun pasir. Layla pun memohon kepada lelaki tua itu agar kembali ke tempat tersebut dan menyampaikan kabar mengenai orangtua Majnun. Meski awalnya berat hati,lelaki tua itu setuju untuk membantu Layla.
            Benarlah,saat melewati tempat yang sama,lelaki tua itu kembali bertemu dengan Majnun. Sesuai permintaan Layla,ia menyampaikan kabar duka kepada pemuda itu,dan menyaksikan betapa hati Majnun semakin hancur oleh kesedihan mendalam.Kini,Majnun tak punya siapa-siapa lagi. Ia pun bersumpah untuk hidup di gurun sampai ajal menjemputnya.

Selang beberapa waktu,giliran suami
Layla yang meninggal dunia. Wanita itu pun berharap ia akhirnya bersatu dengan Majnun. Namun,tradisi menuntut Layla untuk tinggal di rumah untuk bergabung selama dua tahun penuh – tanpa menemui siapa pun.
            Layla,yang merasa sudah menunggu terlalu lama untuk bisa bersatu dengan kekasihnya,tak sanggup bertahan lebih lama lagi. Ia meninggal dunia di rumah karena putus asa,tanpa pernah melihat Majnun kembali.
            Kabar kematian Layla sampai ke Majnun di padang pasir . Ia langsung meninggalkan gurun dan mendatangi kuburan Layla. Di sana,Majnun meratap pilu selama berhari-hari sampai ia ikut menghembuskan nafas terakhirnya. Akhirnya,Layla dan Majnun bersatu di pemakaman,dengan kuburan yang saling berdampingan. 

*Ku tuliskan kembali, dan Ku persembahkan untuk yang tercinta Sulis Wiyanti.


sumber : MK Magazine (Layla dan Majnun karya sastra penyair Persia - Nizami Ganjavi).

0 komentar:

 
2012 Membaca adalah Jendela Dunia | Blogger Templates for HostGator Coupon Code Sponsors: WooThemes Coupon Code, Rockable Press Discount Code | Distributed By: BloggerBulk